Selasa, 16 Oktober 2007

Bang Yos Marah Besar Terhadap Ulah Malaysia

[Harian Terbit] - Sikap pemerintah yang lemah terhadap Malaysia membuat sebagian besar politisi di Senayan berang dan gregetan. Mereka minta pemerintahan SBY bersikap lebih keras. Permintan ini, ternyata juga didukung Sutiyoso, mantan Gubernur DKI Jakarta yang dikenal sebagai sosok tegas dan pemberani dan telah memproklamirkan diri siap bersaing di ajang Pilpres 2009 nanti.

Bang Yos --panggilan akrabnya-- meminta pemerintah tegas dan bersikap lebih keras lagi terhadap kelakuan aparat Malaysia yang sewenang-wenang kepada WNI. "Saya setuju sekali, pemerintah harus lebih keras dan tegas,'' kata Bang Yos menjawab Harian Terbit Selasa petang ketika kepadanya disampaikan reaksi para wakil rakyat di Senayan. Sikap tegas ini, lanjutnya, agar kejadian kejadian seperti penyiksaan TKI, pemukulan wasit karateka, perlakuan kasar terhadap mahasiswa dan WNI seperti terjadi belakangan ini tak terulang lagi.

"Panggil Dubes. Kita harus lebih keras lagi bersikap. Saya setuju pemutusan hubungan diplomatik dengan Malaysia, karena perlakuan Malaysia terhadap warga kita sudah keterlalun dan merendahkan martabat bangsa," kata Sutiyoso. Menurut Sutiyoso, Indonesia tidak boleh lembek, karena dengan sikap lembek itulah Malaysia memandang rendah terhadap Indonesia. Padahal, Indonesia merupakan bangsa besar, peduduk banyak, dan menjungjung harga diri di tengah-tengah pergaulan internasional.

Secara terpisah, Wakil Ketua Fraksi PAN DPR Alvin Lie mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengeluarkan sikap resmi pemerintah. "Jangan lagi seperti sebelum ini yang karena diplomasi lemah, Malaysia minta maaf lalu presiden mengiyakan, tanpa diikuti dengan komitmen agar Malaysia tidak megulangi. Buktinya, sekarang yang yang ditahan seorang isteri atase Indonesia," tambah Alvien Lie.

Karena perlakukan Malaysia yang menyandera isteri diplomat kita tidak bisa ditolerir lagi, Alvin menyerukan ganyang Malaysia, dan jangan lagi mempercayai istilah serumpun. "Kita ganyang Malaysia dengan memboikot produk-produk Malaysia dan tidak berpesiar ke Malaysia. Presiden agar mengusir beberapa diplomat Malaysia, kalau perlu Dubes nya sekalian," pinta Alvien.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono harus menunjukkan harga diri bangsa yang kini makin dinjak-injak Malaysia. Sikap ini sejalan dengan DPR dan masyarakat Indonesia yang makin marah terhadap Malaysia. Sekjen DPP PAN Zulkifli Hasan mendesak pemerintah, mengeluarkan travel warning dan jika Malaysia tidak juga mengubah kebiasaan buruknya menyiksa WNI, sebaiknya pemerintah menghentikan sementara hubungan diplomatik.

"Kita harusnya berani bertindak tegas. Kita sangat sesalkan, kita marah karena pemerintah lemah sekali kepada Malaysia. Mestinya kita balas dengan perbuatan setimpal," kata Zulkifli Hasan yang juga Ketua Fraksi PAN DPR, di Gedung DPR/MPR Jakarta, Selasa. PAN mengecam tindakan Malaysia yang sudah berulang kali dilakukan dengan alasan tidak masuk akal. Tindakan aparat Malaysia itu menunjukkan arogansi dan kesombongan. "Ini sudah berulangkali, tetapi tidak ada tindakan tegas yang setimpal dari pemerintah kita," katanya.
Dia menyatakan, tindakan milisi sipil Malaysia, Rela, terhadap istri Atase Pendidikan Kedubes RI di Kuala Lumpur, menunjukkan bahwa tindakan penghinaan terhadap Indonesia disengaja. Hal itu sebagai penghinaan dan Indonesia jangan diam saja.

"Penghinaan itu dilakukan secara sistematis. Kita harus lawan. Malaysia mulai menunjukkan sikap-sikap rasialis," katanya. Tindakan yang harus dilakukan Indonesia semestinya yang bisa menimbulkan efek besar bagi Malaysia. Misalnya, mengeluarkan travel warning kepada warga Indonesia.
"Pemerintah (Deplu) jangan beraninya cuma kirim nota protes. Sudah dihina berkali-kali kok beraninya nota protes," kata Sekjen PAN itu. Dia juga menyatakan, ketegasan pemerintah menghentikan pengiriman TKI ke Malaysia harus diwujudkan agar Malaysia berhitung ulang bila akan melakukan tindakan terhadap warga Indonesia. (*)

Tidak ada komentar: