Selasa, 06 November 2007

Sutiyoso Klaim Didukung 14 Partai Baru

[Kompas Cyber] - Mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso mengklaim dirinya mendapat dukungan dari 14 partai baru dan belasan partai kecil yang sudah eksis untuk maju dalam Pemilihan Presiden 2009. Bahkan, dirinya terus melakukan komunikasi dengan semua partai untuk memperluas dukungan.

Hal itu dikemukakan Sutiyoso seusai menghadiri acara pelantikan pengurus DPD Partai Kedaulatan Provinsi Sumatera Selatan, Senin (5/11) di Palembang. Pelantikan pengurus dihadiri massa simpatisan Partai Kedaulatan.

Namun, Sutiyoso menyadari, ke-14 partai yang mendukung dirinya belum menjalani verifikasi karena baru saja muncul. Sementara itu, dukungan dari partai kecil yang sudah eksis mencapai belasan, di antaranya dari partai yang dipimpin Ryaas Rasyid (Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan), Syahrir (Partai Perhimpunan Indonesia Baru), dan Eros Djarot (Partai Nasionalis Bung Karno).

"Saya tetap berinteraksi dengan semua parpol, semakin banyak semakin baik. Partai yang sudah menyatakan dukungan secara terbuka adalah Partai Amanat Nasional, tapi dukungan itu masih informal. Dukungan yang pasti harus melalui mekanisme partai dan itu baru terjadi akhir tahun 2008," katanya.

Pemain pemula. Sutiyoso mengungkapkan, dia melakukan deklarasi lebih awal karena merasa dirinya sebagai pemain pemula, sedangkan kompetitor lainnya adalah pemain-pemain lama, bahkan incumbent yang pernah berkompetisi dalam Pilpres 2004 sehingga mereka dikenal masyarakat luas.

Mengenai kelebihan yang dimilikinya dibandingkan capres yang lain, Sutiyoso mengatakan dia punya semangat pengabdian. Selama 29 tahun dia menjadi anggota TNI, 10 tahun menjadi Gubernur DKI Jakarta, serta mantan Ketua Asosiasi Pemerintahan Provinsi Seluruh Indonesia.

Mengenai visi dan misi Sutiyoso yang disebut mengembalikan kedaulatan di tangan rakyat, menurut dia, yang terpenting adalah melaksanakan otonomi daerah secara konsekuen. Menurut Sutiyoso, saat ini terjadi resentralisasi, yaitu kewenangan daerah kembali ditarik ke pemerintah pusat. [Selasa, 6 November 2007]

Sutiyoso Semakin Mantap Menjadi Capres 2009

[Republika] - Langkah Sutiyoso atau Bang Yos mantan Gubenur DKI Jakarta untuk maju pada pertarungan Pemilihan Presiden RI periode 2009-2014 semakin mantap. Bang Yos yang hadir di Palembang melantik pengurus DPD Partai Kedaulatan Sumatera Selatan (Sumsel), Senin (5/11) mengatakan, pengalamannya selama 29 tahun di TNI dan 10 tahun sebagai Gubernur DKI Jakarta serta mantan ketua Asosiasi Pemerintahan Provisni Seluruh Indonesia (APPSI) merupakan modal untuk maju dalam Pilpres 2009.

Kepada wartawan Bang Yos mengklaim telah mendapat dukungan dari 14 partai baru dan belasan partai kecil yang sudah eksis untuk maju sebagai calon presiden RI dalam pemilihan Presiden RI mendatang. Dukungan ke-14 partai baru itu sudah dapat dipastikan meskipun partai-partai baru belum diverifikasi untuk lolos dalam pemilihan umum legislatif 2009.

“Partai yang sudah menyatakan dukungan secara terbuka adalah PAN, tapi dukungan itu masih informal. Dukungan yang pasti harus melalui mekanisme partai dan itu baru terjadi akhir tahun 2008,” ujar Sutiyoso.

Sutiyoso juga menegaskan keinginannya untuk menjadi calon presiden (capres) dan ikut pada pemilihan Presiden tahun 2009 mendatang tetap akan menggunakan partai politik (parpol), sehingga perlu membangun interaksi dengan pimpinan partai politik itu. “Saya tetap siap berinteraksi dengan semua partai politik, karena prinsipnya semakin banyak akan baik dan menjamin terpenuhi syarat untuk pencalonan presiden itu,” katanya.

Mengenai kunjungannya ke daerah-daerah Sutiyoso mengatakan, itu sebagai upaya sosialisasi terlebih dulu karena merasa dirinya sebagai pemain baru. “Calon presiden lainnya adalah pemain lama, bahkan //incumbent// sehingga mereka sudah dikenal masyarakat. Saya menganggap diri saya masih pemain lokal yang harus disosialisasikan.”

“Partai Kedaulatan memiliki pandangan yang sangat jauh ke depan bagi proses rekrutmen kepemimpinan nasional, dan semua yang hadir disini tahu dengan pasti dan yakin bahwa kita semua membutuhkan seorang pemimpin yang memiliki visi jelas soal pembangunan ekonomi, politik, sosial, budaya hingga pendidikan,” kata Ibrahim Basrah, Ketua Umum DPD Partai Kedaulatan itu pula.

Tentang tawaran untuk menjadi calon wakil presiden, Sutiyoso belum bisa memberikan keputusan. ”Untuk saat ini masih dipelajari karena melihat perkembangan siatuasi poltik yang berkembang nanti.”

Sementara itu Ketua Umum Partai Kedaulatan (PK) Ibrahim Basrah SH mengatkan Partai Kedaulatan mempunyai pandangan yang sangat jauh kedepan bagi rekrutmen kepemimpinan nasional. “Semua yang hadir disini tahu dengan pasti dan yakin bahwa kita membutuhkan pemimpin yang memiliki visi yang jelas soal pembangunan ekonomi, politik, sosial dan budaya hingga dunia pendidikan, yaitu Bapak Sutiyoso,” ujarnya. (Senin : 5/11/2007)

Jumat, 02 November 2007

Sutiyoso Dicurhati Korban Lumpur

[Suara Surabaya] - Sekitar 50-an warga pengungsi korban lumpur dari Desa Reno Kenongo yang masih bertahan di pengungsian Pasar Baru Porong curhat ke SUTIYOSO mantan Gubernur DKI Jakarta di Rektorat Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Jumat (02/11). Rombongan yang sebagian besar ibu-ibu dan remaja putri ini dipimpin oleh H. SUNARTO Ketua Paguyuban Rakyat Reno Kenongo Menolak Kontrak (Pagar Rekontrak).

“Kita ingin menemui SUTIYOSO untuk minta dukungan perjuangan kami dari beliau. Pak SUTIYOSO kan ingin mencalonkan diri sebagai Presiden. Mudah-mudahan suara-suara kami yang tertindas ini didengar beliau dan syukur-syukur bisa disampaikan ke para pemimpin di Jakarta,” kata H. SUNARTO pada suarasurabaya.net.

Menurut SUNARTO, SUTIYOSO merupakan figur yang pas bagi tempat berkeluh kesah rakyat Reno Kenongo yang selama ini merasa didzalimi oleh Perpres 14/2007. Saat didatangi di halaman Rektorat ITS, puluhan ibu-ibu itu tak kuasa menahan tangis. “Pak SUTIYOSO, tolong kami, Pak. Kami sudah tidak punya rumah. Rumah kami sudah ditenggelamkan oleh lumpur dan sampai sekarang belumd apat ganti rugi,” ujar seorang ibu terisak.

SUTIYOSO awalnya terlihat canggung. “Saya bukan Gubernur Jakarta lagi lho. Semaksimal mungkin saya bantu. Tapi saya minta bapak-bapak ibu-ibu sabar,” kata SUTIYOSO. Pertemuan singkat itu berakhir setelah H. SUNARTO menyerahkan sebuah amplop yang isinya surat mengenai kondisi terakhir ratusan warga Desa Reno Kenongo yang hingga kini belum mendapat ganti rugi lumpur. [2 November 2007]