Jumat, 02 November 2007

Sutiyoso Dicurhati Korban Lumpur

[Suara Surabaya] - Sekitar 50-an warga pengungsi korban lumpur dari Desa Reno Kenongo yang masih bertahan di pengungsian Pasar Baru Porong curhat ke SUTIYOSO mantan Gubernur DKI Jakarta di Rektorat Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Jumat (02/11). Rombongan yang sebagian besar ibu-ibu dan remaja putri ini dipimpin oleh H. SUNARTO Ketua Paguyuban Rakyat Reno Kenongo Menolak Kontrak (Pagar Rekontrak).

“Kita ingin menemui SUTIYOSO untuk minta dukungan perjuangan kami dari beliau. Pak SUTIYOSO kan ingin mencalonkan diri sebagai Presiden. Mudah-mudahan suara-suara kami yang tertindas ini didengar beliau dan syukur-syukur bisa disampaikan ke para pemimpin di Jakarta,” kata H. SUNARTO pada suarasurabaya.net.

Menurut SUNARTO, SUTIYOSO merupakan figur yang pas bagi tempat berkeluh kesah rakyat Reno Kenongo yang selama ini merasa didzalimi oleh Perpres 14/2007. Saat didatangi di halaman Rektorat ITS, puluhan ibu-ibu itu tak kuasa menahan tangis. “Pak SUTIYOSO, tolong kami, Pak. Kami sudah tidak punya rumah. Rumah kami sudah ditenggelamkan oleh lumpur dan sampai sekarang belumd apat ganti rugi,” ujar seorang ibu terisak.

SUTIYOSO awalnya terlihat canggung. “Saya bukan Gubernur Jakarta lagi lho. Semaksimal mungkin saya bantu. Tapi saya minta bapak-bapak ibu-ibu sabar,” kata SUTIYOSO. Pertemuan singkat itu berakhir setelah H. SUNARTO menyerahkan sebuah amplop yang isinya surat mengenai kondisi terakhir ratusan warga Desa Reno Kenongo yang hingga kini belum mendapat ganti rugi lumpur. [2 November 2007]

Tidak ada komentar: